7 Camilan Jadul Menggugah Selera guna Nostalgia
7 Camilan Jadul Menggugah Selera guna Nostalgia - Meski kini tidak sedikit jajanan kekinian yang hits, camilan jadul punya kisah tersendiri di hati kita. Menyicip camilan laksana putu mayang sampai klepon dapat membuat anda bernostalgia, seakan naik mesin masa-masa ke zaman dahulu. Tak melulu punya rasa yang lezat, namun camilan jadul merupakan kebiasaan yang mesti dilestarikan. Jika bukan anda sendiri yang menjaganya, siapa lagi?
Nah kali ini, kesebelasan MAHI berbagi jenis camilan jadul yang populer namun sudah lumayan jarang ditemukan. Apa saja itu?
1. Putu Mayang
Camilan berwarna warni ini berasal dari suku Betawi. Bentuknya laksana mie yang digulung. Adonannya tercipta dari tepung beras, kemudian disajikan bareng saus gula merah. Tanpa gula merah pun bisa, tetapi rasanya tidak banyak hambar namun tetap jadi camilan yang menyenangkan. Dewasa ini, kita dapat menemukannya di pasar tradisional sampai pedagang kaki lima jalanan.
2. Camilan Jadul, Klepon
Klepon adalahcamilan jadul yang paling populer dan gampang ditemukan di pasar sampai supermarket. Di samping itu, jajanan ini tidak sedikit ditemukan di sekian banyak daerah di Indonesia. Konon, klepon disinggung berasal dari Pasuruan, Jawa Tengah. Berbentuk bulat dan berwarna hijau, daun pandan jadi bahan utama guna warnanya yang menarik ini. Di unsur dalam, terdapat saus gula merah yang kental dan meleleh saat kita menggigitnya.
3. Bubur Sumsum
Jika seringkali bubur mempunyai rasa gurih, beda lagi dengan bubur sumsum. Camilan jadul yang punya nama beda jenang sumsum ini terdiri dari dua bagian yakni bubur warna putih yang tercipta dari tepung beras, santan, dan saus gula Jawa.
Dalam sejarahnya, bubur sumsum biasanya disajikan untuk suatu acara supaya berjalan fasih – baik guna pernikahan atau sunatan. Ada pula yang menyinggung sajian bubur sumsum ialah sebagai penambah energi atau pelepas lelah sebab kandungan gulanya menyerahkan asupan semangat.
4. Biji Salak
Berbeda dengan namanya, sajian biji salak tidak tercipta dari buah salak. Camilan jadul ini berbentuk bulat dan cokelat yang mengingatkan anda dengan biji salak. Biji salak malah terbuat dari ubi jalar yang dibaur tepung sagu. Bercita rasa manis dari gula Jawa, biji salak pun sering dinamakan bagian dari jenis kolak.
5. Es Pisang Ijo
Untukmu yang suka camilan segar, mesti hukumnya mengupayakan es pisang ijo. Camilan jadul dari Makassar ini belakangan semakin populer dan gampang ditemukan sampai ke saudagar jalanan. Es pisang ijo tercipta dari pisang raja yang dibungkus adonan tepung berwarna hijau lalu disiram bubur santan dan sirup berwarna merah.
6. Serabi Solo
Setidaknya terdapat dua jenis serabi di pulau Jawa yang terkenal. Salah satunya ialah yang berasal dari kota Solo. Konon pada tahun 1923, pendiri toko serabi kesatu di kota Solo berniat menciptakan kue apam tetapi akhirnya lahirlah serabi Solo yang khas. Tak melulu di Solo, sekarang jajanan jadul ini telah merambah ke kota-kota lainnya.
7. Rambut Nenek
Jajanan yang pun disebut harum manis ini sempat hits pulang di tahun 90-an. Dinamakan demikian sebab bentuknya yang serupa rambut dan kusut laksana rambut nenek-nenek. Ada yang menyinggung rambut nenek berasal dari Malang, tetapi ada pula yang menyinggung berasal dari Lamongan. Kini, rambut nenek masih tidak sedikit dijual di pasar tradisional ataupun jajanan sekolah.
Dari tujuh camilan jadul di atas, mana yang sangat disuka? Yuk, lestarikan camilan tradisional supaya tidak tergerus walau tren jajanan semakin berkembang!
Nah kali ini, kesebelasan MAHI berbagi jenis camilan jadul yang populer namun sudah lumayan jarang ditemukan. Apa saja itu?
1. Putu Mayang
Camilan berwarna warni ini berasal dari suku Betawi. Bentuknya laksana mie yang digulung. Adonannya tercipta dari tepung beras, kemudian disajikan bareng saus gula merah. Tanpa gula merah pun bisa, tetapi rasanya tidak banyak hambar namun tetap jadi camilan yang menyenangkan. Dewasa ini, kita dapat menemukannya di pasar tradisional sampai pedagang kaki lima jalanan.
2. Camilan Jadul, Klepon
Klepon adalahcamilan jadul yang paling populer dan gampang ditemukan di pasar sampai supermarket. Di samping itu, jajanan ini tidak sedikit ditemukan di sekian banyak daerah di Indonesia. Konon, klepon disinggung berasal dari Pasuruan, Jawa Tengah. Berbentuk bulat dan berwarna hijau, daun pandan jadi bahan utama guna warnanya yang menarik ini. Di unsur dalam, terdapat saus gula merah yang kental dan meleleh saat kita menggigitnya.
3. Bubur Sumsum
Jika seringkali bubur mempunyai rasa gurih, beda lagi dengan bubur sumsum. Camilan jadul yang punya nama beda jenang sumsum ini terdiri dari dua bagian yakni bubur warna putih yang tercipta dari tepung beras, santan, dan saus gula Jawa.
Dalam sejarahnya, bubur sumsum biasanya disajikan untuk suatu acara supaya berjalan fasih – baik guna pernikahan atau sunatan. Ada pula yang menyinggung sajian bubur sumsum ialah sebagai penambah energi atau pelepas lelah sebab kandungan gulanya menyerahkan asupan semangat.
4. Biji Salak
Berbeda dengan namanya, sajian biji salak tidak tercipta dari buah salak. Camilan jadul ini berbentuk bulat dan cokelat yang mengingatkan anda dengan biji salak. Biji salak malah terbuat dari ubi jalar yang dibaur tepung sagu. Bercita rasa manis dari gula Jawa, biji salak pun sering dinamakan bagian dari jenis kolak.
5. Es Pisang Ijo
Untukmu yang suka camilan segar, mesti hukumnya mengupayakan es pisang ijo. Camilan jadul dari Makassar ini belakangan semakin populer dan gampang ditemukan sampai ke saudagar jalanan. Es pisang ijo tercipta dari pisang raja yang dibungkus adonan tepung berwarna hijau lalu disiram bubur santan dan sirup berwarna merah.
6. Serabi Solo
Setidaknya terdapat dua jenis serabi di pulau Jawa yang terkenal. Salah satunya ialah yang berasal dari kota Solo. Konon pada tahun 1923, pendiri toko serabi kesatu di kota Solo berniat menciptakan kue apam tetapi akhirnya lahirlah serabi Solo yang khas. Tak melulu di Solo, sekarang jajanan jadul ini telah merambah ke kota-kota lainnya.
7. Rambut Nenek
Jajanan yang pun disebut harum manis ini sempat hits pulang di tahun 90-an. Dinamakan demikian sebab bentuknya yang serupa rambut dan kusut laksana rambut nenek-nenek. Ada yang menyinggung rambut nenek berasal dari Malang, tetapi ada pula yang menyinggung berasal dari Lamongan. Kini, rambut nenek masih tidak sedikit dijual di pasar tradisional ataupun jajanan sekolah.
Dari tujuh camilan jadul di atas, mana yang sangat disuka? Yuk, lestarikan camilan tradisional supaya tidak tergerus walau tren jajanan semakin berkembang!

Post a Comment for "7 Camilan Jadul Menggugah Selera guna Nostalgia"